Breaking News

Sejarah Benteng 7 Lapis Dalu-Dalu Kec. Tambusai Utara Kab. Rokan Hulu, Riau

 Sejarah Benteng 7 Lapis Dalu-Dalu Kec. Tambusai Utara Kab. Rokan Hulu, Riau
source:google

Benteng tujuh lapis merupakan sebuah peninggalan sejarah di Indonesia. Benteng Tujuh Lapis ini berlokasi di desa Dalu-dalu, Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu Riau sekitar 23 km dari makam Raja-Raja Rambah.

Benteng tujuh lapis ini, pada zaman penjajahan Belanda di Indonesai tepatnya di Rokan Hulu, merupakan benteng pertahanan Para Pejuang yang merupakan masyarakat Dalu-Dalu atau masyarakat Indonesia.

Benteng Tersebut di bangun menggunakan material tanah liat di tepi sungai Batang Sosa Tambusai oleh masyarakat Dalu-Dalu pada zaman penjajahan Belanda, dan memiliki luas kurang lebih 3 hektar sama luasnya dengan sebuah perkampungan.


Semasa perjuangan Tuanku Tambusai semasa Perang Paderi di awal abad XIX, dimana Rokan Hulu masih bagian integral Wilayah Minangkabau di bawah kekuasaan Kerajaan Pagaruyung Batusangkar Sumatra Barat, benteng menjadi lokasi pertahanan kuat para pejuang, Pasca jatuhnya Benteng Bonjol ke tangan Belanda dan di tangkapnya Tuanku Imam Bonjol pada tahun 1837, perjuangan kaum Paderi dilanjutkan bersama Tuanku Tambusai di Benteng di Dalu-Dalu.

Benteng Aur Berduri akhirnya jatuh ketangan Belanda pada tahun 1838, setelah di gempur selama satu tahun.

 Sejarah Benteng 7 Lapis Dalu-Dalu Kec. Tambusai Utara Kab. Rokan Hulu, Riau
source:google

Jatuhnya benteng tersebut, berakhirlah Era Perang Paderi di seluruh Wilayah adat Minangkabau. Benteng ini di buat oleh atas petuh seorang pahlawan nasional dari Riau yang bernama Tuanku Tambusai, di atas bumbun tanah di tanamin bambu atau aur berduri.

Bekas benteng tersebut tinggalkan oleh Tuanku Tambusai pada tanggal 28 Desember 1839. Selain itu di sekitar daerah Dalu-Dalu ini juga terdapat beberapa benteng-benteng yang di sebut Kubu.

Benteng Tujuh lapis ini terdiri dari 7 lapis gundukan tanah mencapai tinggi 11 Meter, benteng tujuh lapis bertembok tebal yang berdiri kokoh yang di tanami Bambu berduri dan memiliki parit sedalam 10 Meter, pada tahun 1838-1839, Letkol Michele datang ke Dalu-Dalu untuk menakluk kan benteng tujuh lapis, akhirnya benteng tersebut dapat di kuasai oleh para Michele , dan Tuanku Tambusai bersama dengan sebagian prajurit meninggal di Negeri Sembilan Malaysia.

Atas kegigihanya perjuangan Tuanku Tambusai melawan Belanda diberi gelar kepadanya "De Padriche Tijger Van Rokan" berarti Harimau Padri dari Rokan.

Selain Tuanku Tambusai, Sultan Zainal Abidin juga pernah menggunakan Benteng ini dalam melawan pemberontak Negeri. Sekarang benteng ini sudah tidak terlihat lagi bentuk aslinya.(#)

sumber

Lihat Di Peta :

[map src="!1m18!1m12!1m3!1d3989.104945915163!2d100.25023491475378!3d1.0834934992096688!2m3!1f0!2f0!3f0!3m2!1i1024!2i768!4f13.1!3m3!1m2!1s0x302b67796f97041f%3A0xbace8f4d7493c504!2sBenteng+Tujuh+Lapis!5e0!3m2!1sid!2sid!4v1510244556102"/]

No comments